Jumat, 03 Februari 2012

Nelayan Kotabaru Butuh Modal

Pengering ikan desa Rampa
Pengering Ikan Rampa Butuh Suntikan Modal

KOTOBARU – Warga Desa Rampa Lama Kecamatan Pulau Laut Utara menyampaikan usulan kepada Dinas Kelauatan dan Perikanan Kotabaru tambahan modal agar usaha pengeringan ikan laut mereka bisa meningkat lagi pemasarannya.

Selama ini mereka mengaku sangat kesulitan dalam membangun pasar, karena jumlah ikan yang mereka keringkan belum memenuhi semua kebutuhan pasar. “Lihat, mas, para ibu-ibu yang bekerja sebagai pengering ikan ini hanya bisa mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, padahal kalau ada tambahan modal mereka bisa mendapat keuntungan yang lebih,” ujar Adnan (36) warga disana.

Dia menambahkan, bahwa biasanya para ibu rumah tangga memang bekerja sebagai pengering ikan, mulai dari ikan yang kecil sampai ukuran besar seperti ikan tongkol. Permintaan pasar sendiri tidam habis-habisnya karena sifat ikan kering yang tahan lama, sayang, tuturnya, warga seperti musim sekarang ksulitan modal dalam membeli ikan mentah sebagai bahan baku.

Ketua Komisi 2, H Syaiful Bahri, yang mendengar keluhan warga tersebut pada hari Rabu (01/02) segera mendatangi Desa Rampa Lama. Dari dekat dia menyaksikan suasana desa yang penuh dengan para-para mengeringkan ikan. “Memang, ini sudah lama menjadi wacana pemikiran kami, dan saya pribadi akan mendatangi Dinas Kelautan dan Perikanan, untuk mengusulkan ajuan bantuan agar warga terbantukan permodalannya,” ujarnya kepada Radar Banjarmasin.

Sementara disisi lain, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kotabaru sudah mempublikasikan kepada Radar Banjarmasin tentang adanya bantuan kepada 20 kelompok nelayan sebesar Rp100 juta. Program tersebut berasal dari Dinas Perikanan dan Kelautan RI, yang bertujuan untuk membantu para nelayan miskin di pesisir Kotabaru.

“Jadi saya harap para nelayan memasukkan proposal kepada kami secepatnya, nanti proposal yang masuk tersebut akan kami seleksi, yang mana prioritas segera kami tinjau kelapangan, dana apabila memang layak maka bantuan akan kami berikan tanpa ada potongan sediktpun,” ujarnya.

Selain itu, dia juga menjelasakan kalau kelompok nelayan miskin dan belum mempunyai usaha menjadi prioritas dalam pemberian bantuan. Hanya memang, pemberian itu nanti berangkat dari data-data dalam proposal yang nelayan ajukan serta bukti-bukit dilapangan. (mr-119)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar