Sabtu, 14 Januari 2012

Nelayan Kotabaru Tewas Ditembak, Pelaku Sudah Ditangkap

Oknum Penembak Nelayan Ditangkap

KOTABARU – Penembakan yang mengakibatkan tewasnya Lampe (60), seorang nelayan, membuat resah warga Kotabaru. Apalagi muncul dugaan, kalau pelaku penembakan adalah oknum aparat yang seharusnya bertugas untuk melindungi rakyat. Ketua HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia) cabang Kotabaru, Samsul, menuntut agar pelaku segera diadili secara terbuka dimana semua masyarakat bisa tahu proses dan hasilnya.

“Nelayan disini memang biasa berlindung di badan tongkang ketika cuca sedang buruk seperti sekarang ini, dan kami tidak habis pikir mengapa bisa terjadi penembakan membabi-buta seperti itu,” ujar Samsul kepada Radar Banjarmasin, Kamis (12/01).

Secara terpisah, Komandan Lanal Kotabaru Letkol Laut (P) Yudi Subiantoro membenarkan jika pihaknya bersama Polair melakukan pengejaran terhadap tugboat yang melakukan penembakan terhadap nelayan.

“Tadi pagi (sekitar jam 08.00, Red), tugbot dan tongkang sudah berhasil kami tangkap di perairan Tanjung Samalantakan (Kecamatan Pamukan Selatan Kotabaru) dekat Kaltim, setelah satu malam melakukan pengejaran bersama tim gabungan,” ujarnya.

Dia juga menerangkan, bahwa tongkang berisi kontainer tersebut berangkat dari Lamongan Jawa Timur menuju ke Mangkaliat Kalimantan Timur, diduga membawa alat-alat salah satu perusahaan disana. Mangkaliat sendiri dikenal dengan kandungan batubaranya yang melimpah.

Wartawan koran ini pun bersiaga di pelabuhan, menyusul informasi bahwa rombongan aparat gabungan yang diikuti Kasat Pol Air Kotabaru Akp Rokhmadi dan Kapolres Kotabaru AKBP Rosyanto Yudha Hermawan akan merapat di Pelabuhan pukul 19.00 malam.

Namun sampai pukul 21.00 Wita, ternyata hanya Kapolres Kotabaru yang muncul. Kepada Radar Banjarmasin, ia mengakui jika oknum aparat yang melakukan penembakan sudah ditangkap.

"Data-datanya sekarang ada di mabes, sedangkan pelaku sudah ditangani Polda, jadi kalau mau keterangan lebih kesana saja," ujarnya.

Kabid Humas Polda Kalsel AKBP Aby Nursetyanto yang dikonfirmasi tadi malam, membenarkan jika pelaku penembakan langsung dibawa ke Polda Kalsel. Namun mengenai detil kasus tersebut, termasuk dari kesatuan mana oknum yang melakukan penembakan, ia belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut.

Sementara itu, Saparuddin, keluarga korban yang ditemui Radar Banjarmasin di RSUD Kotabaru kemarin, kembali menceritakan. Insiden penembakan pada Rabu (11/1) pukul 16.00 Wita menimpa kapal yang mengangkut Lampe, Andi Baha, Herman, Sudir dan Borahim. Mereka mengikatkan kapal ke badan tongkang berisi konainer yang ditarik oleh tugbot ke arah Kaltim. Mereka melakukan hal tesebut, karena cuaca sedang tidak bersahabat, hujan, cuaca gelap disertai angin yang kencang.

Ketika cuaca sudah cerah, Andi Baha kemudian keluar kapal dan melepas ikatan dari badan tongkang. Tiba-tiba, dari tongkang keluar seorang lelaki berpostur seperti tentara dan hanya memakai celana kolor, menyuruh Andi Baha segera menyingkir dari tongkang. Pikir, Andi Baha, dia memang sudah berniat pergi karena cuaca telah cerah. Namun naas, lelaki diatas tongkang tiba-tiba saja membanjiri kapal dengan peluru, dengan senjata laras panjang.

Mendapati serangan itu, Lampe yang sedang berbaring-baring bersama tiga temannya langsung ditembus peluru hingga tewas. Sedangkan Lampe terkena tembakan di kaki. Herman pun buru-buru menyalakan mesin dan Sudir mengambil alih kemudi.

“Kasian, kalau Lampe yang tewas itu meninggalkan tiga orang cucu yang menjadi tanggungannya, kalau Andi Baha dia punya istri dan enam anaknya yang masih kecil-kecil, sekarang dia sakit, tidak bisa bekerja, siapa yang menanggung mereka. Saya minta pemerintah dan anggota dewan melihat nasib nelayan kecil seperti kami ini,” ujarnya Saparuddin dengan mata berkaca-kaca. (mr-119/hni/yn/bin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar