Nelayan Kotabaru Tewas Ditembak, Pelaku Sudah Ditangkap
Oknum Penembak Nelayan Ditangkap
KOTABARU – Penembakan yang mengakibatkan tewasnya Lampe (60), seorang
nelayan, membuat resah warga Kotabaru. Apalagi muncul dugaan, kalau
pelaku penembakan adalah oknum aparat yang seharusnya bertugas untuk
melindungi rakyat. Ketua HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia)
cabang Kotabaru, Samsul, menuntut agar pelaku segera diadili secara
terbuka dimana semua masyarakat bisa tahu proses dan hasilnya.
“Nelayan disini memang biasa berlindung di badan tongkang ketika cuca
sedang buruk seperti sekarang ini, dan kami tidak habis pikir mengapa
bisa terjadi penembakan membabi-buta seperti itu,” ujar Samsul kepada
Radar Banjarmasin, Kamis (12/01).
Secara terpisah, Komandan
Lanal Kotabaru Letkol Laut (P) Yudi Subiantoro membenarkan jika pihaknya
bersama Polair melakukan pengejaran terhadap tugboat yang melakukan
penembakan terhadap nelayan.
“Tadi pagi (sekitar jam 08.00,
Red), tugbot dan tongkang sudah berhasil kami tangkap di perairan
Tanjung Samalantakan (Kecamatan Pamukan Selatan Kotabaru) dekat Kaltim,
setelah satu malam melakukan pengejaran bersama tim gabungan,” ujarnya.
Dia juga menerangkan, bahwa tongkang berisi kontainer tersebut
berangkat dari Lamongan Jawa Timur menuju ke Mangkaliat Kalimantan
Timur, diduga membawa alat-alat salah satu perusahaan disana. Mangkaliat
sendiri dikenal dengan kandungan batubaranya yang melimpah.
Wartawan koran ini pun bersiaga di pelabuhan, menyusul informasi bahwa
rombongan aparat gabungan yang diikuti Kasat Pol Air Kotabaru Akp
Rokhmadi dan Kapolres Kotabaru AKBP Rosyanto Yudha Hermawan akan merapat
di Pelabuhan pukul 19.00 malam.
Namun sampai pukul 21.00 Wita,
ternyata hanya Kapolres Kotabaru yang muncul. Kepada Radar Banjarmasin,
ia mengakui jika oknum aparat yang melakukan penembakan sudah
ditangkap.
"Data-datanya sekarang ada di mabes, sedangkan
pelaku sudah ditangani Polda, jadi kalau mau keterangan lebih kesana
saja," ujarnya.
Kabid Humas Polda Kalsel AKBP Aby Nursetyanto
yang dikonfirmasi tadi malam, membenarkan jika pelaku penembakan
langsung dibawa ke Polda Kalsel. Namun mengenai detil kasus tersebut,
termasuk dari kesatuan mana oknum yang melakukan penembakan, ia belum
bisa memberikan keterangan lebih lanjut.
Sementara itu,
Saparuddin, keluarga korban yang ditemui Radar Banjarmasin di RSUD
Kotabaru kemarin, kembali menceritakan. Insiden penembakan pada Rabu
(11/1) pukul 16.00 Wita menimpa kapal yang mengangkut Lampe, Andi Baha,
Herman, Sudir dan Borahim. Mereka mengikatkan kapal ke badan tongkang
berisi konainer yang ditarik oleh tugbot ke arah Kaltim. Mereka
melakukan hal tesebut, karena cuaca sedang tidak bersahabat, hujan,
cuaca gelap disertai angin yang kencang.
Ketika cuaca sudah
cerah, Andi Baha kemudian keluar kapal dan melepas ikatan dari badan
tongkang. Tiba-tiba, dari tongkang keluar seorang lelaki berpostur
seperti tentara dan hanya memakai celana kolor, menyuruh Andi Baha
segera menyingkir dari tongkang. Pikir, Andi Baha, dia memang sudah
berniat pergi karena cuaca telah cerah. Namun naas, lelaki diatas
tongkang tiba-tiba saja membanjiri kapal dengan peluru, dengan senjata
laras panjang.
Mendapati serangan itu, Lampe yang sedang
berbaring-baring bersama tiga temannya langsung ditembus peluru hingga
tewas. Sedangkan Lampe terkena tembakan di kaki. Herman pun buru-buru
menyalakan mesin dan Sudir mengambil alih kemudi.
“Kasian,
kalau Lampe yang tewas itu meninggalkan tiga orang cucu yang menjadi
tanggungannya, kalau Andi Baha dia punya istri dan enam anaknya yang
masih kecil-kecil, sekarang dia sakit, tidak bisa bekerja, siapa yang
menanggung mereka. Saya minta pemerintah dan anggota dewan melihat nasib
nelayan kecil seperti kami ini,” ujarnya Saparuddin dengan mata
berkaca-kaca. (mr-119/hni/yn/bin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar