Kamis, 26 Januari 2012

Keindahan Terumbu Karang Kotabaru Terancam

Foto: Indra Setiawan
Warga Tl. Temiang bertumpu pada laut
Terumbuku Sayang Dihajar Tongkang

Pardiansyah: “Coba kalau informasi cepat dibangung, maka hal itu bisa segera ditangani sehingga tidak menimbulkan kerusakan yang banyak”


KOTABARU – Warga daerah pesisir Desa Teluk Temiang resah. Pasalnya, dari laporan Staf Pengawas Dinas Kelautan dan Perikanan, Syaiful, kepada Radar Banjarmasin kemarin, sekitar 5 hektar areal terumbu karang disana rusak akibat terdamparnya 2 buah tongkang sejak sebulan yang lewat (26/12).

Payah kami pelihara terumbu karang, kata warga, supaya sumber daya perairan kita terus terjaga dan semakin terkenal, namun dengan adanya tongkang yang terdampar di daerah perairan dangkal, malah merusak. “Padahal, mas, terumbu karang itu sangat lama tumbuhnya, perlu waktu bertahun-tahun,” ujar M Saripuddin guru honorer di MTs DDI Teluk Temiang.

Celakanya, menurut keterangan Syaiful, tongkang itu masih ada di perairan dangkal, dan kerena tiap hari posisinya terus berpindah menuruti arus laut, maka kerusakan terumbu karang akibat gesekan antara bawah kapal dan terumbu karang terus meluas. Dan tentu kalau tidak cepat ditarik ke arah luar, maka kerusakan semakin bertambah.

Keadaan itu sendiri diperkirakan sudah menimbulkan kerugian milyaran rupiah, itu hanya dari aspek ekonomis, belum lagi dari aspek budaya dan pariwisata. Karena terumbu karang di perairan Teluk Temiang Kecamatan Pulau Laut Barat, kabarnya, lebih indah dari Taman Laut Bunaken.

“Pokoknya pemerintah harus berindak tegas, pemilik tongkang harus mengganti kerugian yang ada. Terumbu karang disana, itu salah satu aset keindahan alam laut kita yang terbesar. Dan kalau pihak pemilik tongkang mangkir, maka kita akan bawa ke jalur hukum,” ujar Ketua DPRD Kotabaru, Alpidri Supian Noor MAP, kepada Radar Banjarmasin (26/01).

Sedangkan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kotabaru, Ir Talib MP, mengatakan kalau itu sudah ditangani pusat. “Kemarin (25/01), tim penyelidik dari Kementerian Perikanan dan Kelautan sudah menginvestigasi seberapa besar tingkat kerusakan termubu karang kita, dan mereka masih menangani masalah ini, jadi kita tunggu saja,” ujarnya.

Sejak berita ini ditulis, baik warga maupun Dinas Kelauatan dan Perikanan tidak tahu siapa pemilik tongkang-tongkang dan tugboat itu. Karena ketika didatangi sudah dalam keadaan kosong. “Yang pasti kami sudah mengambil sampel pupuk dari laut, sebagai barang bukti,” ujar Talib lagi.

Disisi lain, Ketua DPD Dewan Pimpinan Daerah) Kotabaru, Pardiansyah mengatakan kalau terdamparnya tongkang itu salah satu faktornya juga adalah karena kelalaian dari pihak Dinas Kelautan dan Perikanan sendiri, yang kurang dalam mengawasi kawasan daerah perairan di Kotabaru, dan juga kurangnya jalinan kominkasi antara dinas dengan masyarakat setempat. “Coba kalau informasi cepat dibangung, maka hal itu bisa segera ditangani sehingga tidak menimbulkan kerusakan yang banyak,” ujarnya.

Sekedar mengingatkan,dari laporan salah seorang warga desa, H Sulaeman kepada Dinas Keluatan dan Perairan Kotabaru, telah terdampar dua tongkang (26/12) yang salah satunya bermuatan pupuk, dan sebagian tumpah kelautan sehingga menganggu sumber daya perairan disana.

Dari keterangan warga sekitar, satu tongkang yang bernama Ar Razaaq dan Tugboat Kahar terdampar dan merusak budidaya tiram mutiara dan terumbu karang, sedang tongkang satunya bernama Julkifli tedampar dalam keadaan miring sehingga menumpahkan pupuk yang dimuatnya kelautan. Diduga kedua tongkang tersebut tedampar karena diseret oleh angin laut yang kencang.

Berangkat dari hal tersebut maka pada hari Selasa (24/01), atas rekomendasi resmi dari Bupati pada hari Selasa (17/01), pihak Dinas Kelautan dan Perikanan Kotabaru segera membentuk dan menurunkan tim investigasi ke lapangan bersama dengan tim dari pusat yang akan meneliti seberapa besar kerusakan perairan Teluk Temiang. (mr-119)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar