Sabtu, 14 Januari 2012

Kakek Pemecah Batu dari Kotabaru, Desa Gedambaan

BERTAHUN, KAKEK MEMECAH BATU

KOTABARU – Apabila anda berjalan-jalan ke Desa Gedambaan RT 12 Kecamatan Pulau Laut Utara maka tepat di pinggir jalan raya anda akan melihat seorang pria tua berumur 70 tahun yang setiap hari bekerja memecah batu-batuan gunung sekedar bisa makan sehari-hari.

Sudah bertahun-tahun kakek ini memecahkan batu berkubik-kubik dalam sehari. Sedangkan satu ret batu (sekitar satu bak truk) hanya dihargai sebesar Rp50 ribu. Istrinya, Bahariyah, mengaku sangat khawatir dengan kondisi suaminya, dengan usia lanjut masih harus memecah bebatuan gunung setiap hari.

Ba’du, demikan kakek tua pemecah batu ini biasa dipanggil oleh tetangganya. Meski sudah berusia lanjut pekerjaan itu harus dilakukannya karena untuk pekerjaan lain seperti bertani dan menangkap ikan, dia tidak punya modal.

“Seperti apa lagi, kalau tidak begitu kami tidak bisa makan, mana barang-barang makanan dari hari-kehari semakin mahal saja,” ujar Ba’du kepada Radar Banjarmasin, Rabu (04/01). Sambil bercerita, tangannya tampak terampil mengayunkan palu kecil ke arah bebatuan besar, sehingga batu-batu besar itu pecah menjadi serpihan-serpihan kecil untuk digunakan kambali oleh orang kota sebagai salah satu bahan bangunan.

Dari itu pasangan manula ini sangat berharap dari bantuan Pemda setempat agar kondisi kehidupan mereka mendapat perhatian khusus. Sudah lama, katanya, mereka mengharapkan bantuan dari pemerintah tapi belum ada pihak yang peduli. (mr-119)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar