Anak Pelajar Kotabaru Hampir Bunuh Bayi
ANAK SEKOLAH MELAHIRKAN, NYARIS BUNUH BAYI
KOTABARU
– Salah satu instansi sekolah di Pulau Laut Utara Kotabaru, tadi pagi,
Selasa (10/01) dibuat geger dengan adanya laporan bahwa salah satu
sisiwinya hamil diluar nikah, dan diduga hampir membunuh bayinya sendiri
karena melahirkan di WC dan meninggalkannya begitu saja.
Mendapati kabar diluar dugaan tersebut, pihak sekolah pun langsung
menuju lokasi kejadian di Jl Berangas Baharu Utara Kecamatan Pulau Laut
Utara. Disana pihak sekolah akhirnya mendapat kesaksian bahwa memang
salah satu siswinya telah melahirkan di WC tempat kosnya, hari Senin
(09/01) sekitar pukul 11.00 siang.
Radar Banjarmasin yang saat
itu juga berada di lokasi kejadian sempat berbincang-bincang dengan
saksi mata, sebut saja Aco (bukan nama sebenarnya). Dia mengatakan kalau
sepulang kerja dari Pom Bensin dekat rumahnya, dia berencana
membersihkan sepeda motor. Saat dia hendak mengambil selang di belakang
dapur salah satu tetangga kosnya, dia mendengar suara tangisan bayi.
“Suara tangisan bayi itu tedengar terus mas, saya takut sekali,
sedangkan tetangga saya (Ibu dari bayi, Red) sedang tidak ada, jadi saya
sendiri waktu itu. Padahal setau saya, kami 3 pintu kos-kosan tidak ada
yang punya bayi. Setelah lama, saya coba berani, membuka seng dapur
tempat suara tangisan kedengar. Tiba-tiba, mas, saya kaget,
sampai-sampai mau copot jantung saya, masalahnya dari lubang seng dapur
yang saya buka, keliatan di WC bayi kecil berlumuran darah,” ujarnya
memberikan kesaksian.
Tidak mampu lama-lama menyaksikkan
pemandangan bayi tergolek dengan lumuran darah, dia pun segera berteriak
secara spontan, tolong…tolong, katanya. Karena teriakannya salah
seorang warga akhirnya datang, dan bergegas membawa bayi ke RSUD (Rumah
Sakit Umum Kotabaru). Dan ketika Radar Banjaramasin mencoba
mengkonfirmasi pihak rumah sakit, maka ditemui disana bayi masih dalam
perawatan medis, sedang menurut keterangan dokter, kondisi bayi dalam
keadaan baik.
Sedangkan ketika Radar Banjarmasin mencoba
mencari keterangan ke pihak kepolisian Resort Kotabaru bagian Reskrim,
maka petugas disana tidak bisa memberikan komentar dulu, karena kasus
sedang dalam penyidikan. Sementara Ibu dari bayi masih dalam perawatan
intensif di Rumah Sakit Kemala Polres Kotabaru, dan belum diperbolehkan
untuk ditemui.
Dengan adanya kenyataan tersebut, pihak sekolah
pun tidak bisa berbuat banyak selain dari memberikan surat pemberhentian
kepada siswinya itu. Ketika ditanya apakah ini sering terjadi, pihak
sekolah menjawab bahwa jarang di sekolahnya kasus seperti ini terjadi.
“Kami sudah berusaha maksimal dalam mendidik anak dan memberikan
wejangan. Ya anggaplah kali ini kami kecolongan, karena tidak semua buah
yang kita beli di pasar itu bagus, bisa ada saja salah satu yang
berulat,” ujar salah satu guru yang enggan namanya disebutkan.
Lebih lanjut, dia mengharapkan agar pihak orang tua lebih ketat lagi
mengawasi pergaulan anak-anaknya. Karena, katanya, zaman sekarang ini
sangat canggih, informasi bisa didapatkan dengan mudah, bahkan
situs-situs porno dengan mudah diakses oleh anak-anak sekolah lewat
media handhphone.
Memang, nyatanya, pihak pemerintah sudah
menutup sebagian situs-situs amoral tersebut, hanya sayang masih banyak
alagi alamat-alamat di internet yang dengan mudah di akses kala remaja
ingin melihat tayangan-tayangan asusila itu. Jadi wajar, kalau generasi
sekarang sangat rentan dengan kasus-kasus seperti hamil diluar nikah.
Belum lagi, berbicara narkoba, ujarnya, kalau sudah masalah itu maka
sangat sulit mendidik anak, sebab saraf-saraf di kepalanya mengalami
kerusakan sehingga berdampak pada terganggunya perkembangan mental anak
didik itu sendiri. “Jadi, memang pada dasarnya tanggungjawab generasi
muda bukan hanya ada pada pihak sekolah saja, tapi juga pihak pemerintah
dan orang tua,” tegasnya menutup pembicaraan. (mr-119)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar